Senin, 20 Agustus 2012

Tekanan /tension

Percuma memiliki suatu visi dan misi yang mulia, ide
atau gagasan yang brilyan, tujuan dan cita-cita yang
tinggi, rencana kerja dan jadwal prioritas yang
cerdas kalau tidak dieksekusi tidak akan membawa
hasil.
Tantangannya adalah memulai eksekusi tersebut.
Banyak yang melakukan penundaan, masih sibuk
berencana atau memang kurang termotivasi untuk
beraksi.
Inisiatif untuk bertindak perlu suatu dorongan dari
dalam yang bersifat psikologis. Tekanan psikologis
yang memadai akan mendorong suatu tindakan.
Tekanan mental yang cukup akan menghentikan
penundaan dan memotivasi execution. Tekanan yang
mengobarkan motivasi ini disebut tension.
Tension atau tekanan adalah pemicu pelaksanaan
atau eksekusi. Perubahan dapat terjadi karena
adanya tekanan ini. Seseorang yang mulai merasa
tidak nyaman dan tertekan akan berusaha dengan
sesegera mungkin untuk mengubah keadaan agar
menjadi lebih baik dan nyaman.
Tanpa adanya ketegangan tidak akan ada
produktivitas

Tapi harus diingat agar ketegangan tersebut tidak
sampai berlebihan dan menimbulkan stres yang
terlalu menekan. Stres yang memberatkan bisa
melumpuhkan dan merusak kejiwaan seseorang.
Tekanan yang optimal adalah yang berada sedikit
diatas level kompetensi tapi masih di dalam kontrol.
Cukup untuk memberikan tantangan bagi keahlian/
kemampuan seseorang namun tetap bisa
dikendalikan.

Sebaliknya, jika tekanan mental kurang atau tidak
ada ketegangan psikologis (tension), orang
cenderung menjadi malas dan apatis. Terdemotivasi
dan tidak semangat untuk berusaha melakukan
perubahan apapun. Terbuai dalam zona nyaman atau
comfort zone. Padahal kunci sukses itu adalah
implementasi strategi yang berupa eksekusi. Dan
keberhasilan eksekusi dipengaruhi oleh tingkat tensi
atau tekanan yang ada.
Tekanan bisa berupa pernyataan komitmen secara
publik dan terbuka, peluang atau kesempatan yang
bisa hilang, pembatasan waktu pencapaian sasaran
(deadline), ancaman yang nyata atau potensi
kerugian yang signifikan di masa depan, penalti,
sanksi, serta hukuman, dan sebagainya.
Seorang pemimpin yang mengharapkan eksekusi
strateginya oleh para anggota tim kerja-nya harus
menciptakan suatu tekanan yang cukup untuk
memotivasi eksekusi. Motivasi karyawan secara
harian juga membutuhkan dosis tekanan mental
yang memadai dari para manajer atau atasan dan
sistem serta lingkungan perusahaan.
Sehingga, kesenjangan antara perencanaan dengan
pelaksanaan dapat dijembatani oleh yang namanya
tension. Maka, ciptakan tension agar segera action!

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar