Terlalu gelap dan terlalu terang sama-sama membutakan. Dan Shakuni tau benar bahwa musuh yang mencintai cahaya akan dibutakan oleh cahaya, dan mereka yang dikendalikan kegelapan akan dengan mudah dibutakan kegelapan.
Lalu, aturan yang "baik" yang telah Bhisma dan Yudistira sepakati, aturan yang berdasarkan pada values dan beliefs mereka itulah yang sebenarnya dimainkan oleh Shakuni untuk membuat mereka bahkan tidak akan bisa berkutik. Shakuni tau benar, kalau seseorang akan takluk pada nilai-nilai dan aturan yang dibuat berdasar values mereka sendiri, entah itu values yang sangat gelap atau values yang sangat terang, dan Shakuni bisa menggunakan prinsip ini untuk membutakan kedua belah pihak.
Satu pihak semakin dimotori keserakahan sehingga menjadi semakin liar, sementara satu pihak menjadi semakin tidak berdaya oleh nilai-nilai kebenaran yang "menjebak" mereka.Akhirnya, perang antar keluarga Bharata (Bharata Yuda) pun terjadi, keduanya sama-sama saling menghancurkan, dan Shakuni mencapai apa yang diinginkannya.
Satu pihak semakin dimotori keserakahan sehingga menjadi semakin liar, sementara satu pihak menjadi semakin tidak berdaya oleh nilai-nilai kebenaran yang "menjebak" mereka.Akhirnya, perang antar keluarga Bharata (Bharata Yuda) pun terjadi, keduanya sama-sama saling menghancurkan, dan Shakuni mencapai apa yang diinginkannya.
da diantara anda yang sama sekali tidak sadar bahwa ada sosok Shakuni dalam diri anda yang sedang bermain-main dengan nilai-nilai dan keyakinan yang anda pegang untuk kepentingan-kepentingannya (kepuasan dan pemuasan ego)?
Pernahkah anda begitu menginginkan sesuatu yang sepertinya tidak memberi keuntungan apa-apa (jika dipikir secara rasional), namun karena perasaan anda yan begitu kuat untuk mendapatkan atau memilikinya maka kemudian muncul banyak alasan yang membenarkan anda untuk mendapatkannya?
Pernahkah anda merasa sedang membohongi diri sendiri, namun menolak mengakuinya? Pernahkah anda menggunakan berbagai "nilai suci" untuk "tujuan-tujuan kotor"?
Seberapa dalam awareness anda tentang motivasi-motivasi terpendam dalam diri anda, tentang reaksi-reaksi SISI GELAP DALAM DIRI ANDA?
Pernahkah anda merasa sedang membohongi diri sendiri, namun menolak mengakuinya? Pernahkah anda menggunakan berbagai "nilai suci" untuk "tujuan-tujuan kotor"?
Seberapa dalam awareness anda tentang motivasi-motivasi terpendam dalam diri anda, tentang reaksi-reaksi SISI GELAP DALAM DIRI ANDA?
Shakuni nampaknya hanya takut pada satu orang, yaitu Basudewa Krishna, dan alasanya jelas, karena Shakuni tau bahwa satu-satunya orang yang memiliki tingkat kecerdikan dan bahkan kelicikan yang lebih tinggi dari dia adalah Basudewa Krishna. Namun, baik Shakuni maupun Krishna memiliki sat lagi persamaan yang jika anda mempelajarinya (dan anda memang bisa mempelajarinya) yaitu mereka berdua sama-sama sangat persuasif.
Keduanya memiliki kemampuan yang sangat hebat dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang lain dengan menggunakan kata-kata. Keduanya memiliki kemampuan membujuk yang sangat tinggi.
Dan, keduanya sama-sama memiliki pola bujuk rayu yang dalam dunia Hypnotic Persuasion dikenal sebagai salah satu teknik "kunci" dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang lain, yaitu metaphor.
Methapor dikenal sebagai salah satu teknik andalah para penghipnotis dan peng-NLP diseluruh dunia, mulai dari pionirnya Milton Erickson dan Richard Bandler serta deretan "pembujuk ulung" lain biasanya sangat-sangat ahli dalam mengarahkan pemikiran,perasaan dan perilaku orang lain dengan menggunakan Methapor, sebagaimana Shakuni dan Krishna.
Metaphor bekerja dengan sangat elegan. Ia tidak membuat orang lain merasa dibujuk apa lagi dipaksa, sebab pada prinsipnya merekalah yang membujuk dirinya sendiri untuk mengikuti apa yang anda inginkan. Dan, disinilah kunci kekuatannya.
Seseorang akan cenderung menolak apa yang orang lain katakan atau perintahkan, namun mereka akan cenderung sangat percaya pada dirinya sendiri, dengan alasan-alasannya sendiri.
Keduanya memiliki kemampuan yang sangat hebat dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang lain dengan menggunakan kata-kata. Keduanya memiliki kemampuan membujuk yang sangat tinggi.
Dan, keduanya sama-sama memiliki pola bujuk rayu yang dalam dunia Hypnotic Persuasion dikenal sebagai salah satu teknik "kunci" dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang lain, yaitu metaphor.
Methapor dikenal sebagai salah satu teknik andalah para penghipnotis dan peng-NLP diseluruh dunia, mulai dari pionirnya Milton Erickson dan Richard Bandler serta deretan "pembujuk ulung" lain biasanya sangat-sangat ahli dalam mengarahkan pemikiran,perasaan dan perilaku orang lain dengan menggunakan Methapor, sebagaimana Shakuni dan Krishna.
Metaphor bekerja dengan sangat elegan. Ia tidak membuat orang lain merasa dibujuk apa lagi dipaksa, sebab pada prinsipnya merekalah yang membujuk dirinya sendiri untuk mengikuti apa yang anda inginkan. Dan, disinilah kunci kekuatannya.
Seseorang akan cenderung menolak apa yang orang lain katakan atau perintahkan, namun mereka akan cenderung sangat percaya pada dirinya sendiri, dengan alasan-alasannya sendiri.
Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar